Bersama sinar surya
Angan dan mimpi datang menjemputku
Aku akan memenuhi panggilan mereka
Panggilan untuk terus bermain bersama jendela ilmu
Mereka berjanji untuk tinggal bersamaku kelak
Bila aku telah melaksanakan permintaan mereka
Terkadang, keluh kesah
Jenuh, letih, dan malas datang memanggilku
Mereka mengajakku bermain api
Angan dan mimpiku melarang
Tapi aku pergi juga bersama mereka
Dan aku selalu merasa bermain api menyenangkan
Namun, ketika api itu membakar jari manisku
Aku menangis, perih
Sangat perih
Lalu, tahukah kau apa yang dilakukan keluh kesah, jenuh, letih, dan malas?
Mereka tertawa, sangat riang
Setelah itu berlalu bagai angin
Meninggalkanku sendirian bersama perih di jari manisku
Kemudian angan dan mimpiku datang
Mereka memanggilku kembali
Memanggilku untuk bermain bersama jendela ilmu lagi
Tak pernah lagi malas dan kawan-kawannya datang padaku
Angan dan mimpiku melarang mereka memanggilku
Setelah aku dewasa
Angan dan mimpiku memenuhi janjinya
Mereka kini tinggal bersamaku
Namun kini mereka tak lagi kusebut angan dan mimpi
Kini kusebut mereka nyata
Hatiku ingin meledak
Perasaanku mengembang
Aku ingin berteriak
Mengeluarkan emosiku yang meluap-luap
Aku ingin mengatakan
Terima kasih Tuhan
Karena telah memberiku sahabat
Sahabat sebaik angan, mimpi, dan jendela ilmu
Angan dan mimpi datang menjemputku
Aku akan memenuhi panggilan mereka
Panggilan untuk terus bermain bersama jendela ilmu
Mereka berjanji untuk tinggal bersamaku kelak
Bila aku telah melaksanakan permintaan mereka
Terkadang, keluh kesah
Jenuh, letih, dan malas datang memanggilku
Mereka mengajakku bermain api
Angan dan mimpiku melarang
Tapi aku pergi juga bersama mereka
Dan aku selalu merasa bermain api menyenangkan
Namun, ketika api itu membakar jari manisku
Aku menangis, perih
Sangat perih
Lalu, tahukah kau apa yang dilakukan keluh kesah, jenuh, letih, dan malas?
Mereka tertawa, sangat riang
Setelah itu berlalu bagai angin
Meninggalkanku sendirian bersama perih di jari manisku
Kemudian angan dan mimpiku datang
Mereka memanggilku kembali
Memanggilku untuk bermain bersama jendela ilmu lagi
Tak pernah lagi malas dan kawan-kawannya datang padaku
Angan dan mimpiku melarang mereka memanggilku
Setelah aku dewasa
Angan dan mimpiku memenuhi janjinya
Mereka kini tinggal bersamaku
Namun kini mereka tak lagi kusebut angan dan mimpi
Kini kusebut mereka nyata
Hatiku ingin meledak
Perasaanku mengembang
Aku ingin berteriak
Mengeluarkan emosiku yang meluap-luap
Aku ingin mengatakan
Terima kasih Tuhan
Karena telah memberiku sahabat
Sahabat sebaik angan, mimpi, dan jendela ilmu
0 komentar:
Posting Komentar